“Pertanyaan Kaisar tersebut sangat luar biasa. Coba kita pikirkan dengan mendalam. Pendidikan menjadi dasar untuk membangun sebuah bangsa menjadi besar,” ujar Ketua Majelis Nasional Partai NasDem Surya Paloh di Jakarta, kemarin.
Surya mengungkapkan hal itu seusai melepas tujuh kader Liga Mahasiswa NasDem yang akan mengambil gelar pendidikan master di China. Mereka dikirim ke China atas kerja sama Liga Mahasiswa NasDem dengan Nanyang ASEAN International.
Di China, para mahasiswa akan fokus pada kajian pendidikan maritim, organic farming, New Media, teknologi informasi, energi terbarukan, serta budaya dan turisme.
Untuk menciptakan sebuah bangsa yang besar, lanjut Surya, tidak cukup dengan memberi pendidikan yang layak bagi generasi muda. Generasi muda harus mendapat fasilitas dan kesempatan meraih pendidikan yang hebat.
Surya pun meyakini, bangsa Indonesia hanya bisa bangkit bila ada keterbukaan kesempatan memperoleh pendidikan tidak hanya terhadap kalangan yang memiliki uang.
Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, lanjut Surya, pernah merealisasi komitmen memberi pendidikan bagi generasi muda. “Soekarno punya Program Kolombo. Ribuan pelajar disebar ke seluruh penjuru dunia dalam rangka membangun bangsa. Namun program itu kemudian terhenti. Indonesia saat ini tidak punya lagi mampu menggerakkan orang-orang untuk menjadi pintar lewat program nasional,” jelas Surya.
Berbekal visi belajar, berpolitik, dan berbakti, Liga Mahasiswa NasDem memberi kesempatan bagi siapa saja untuk menimba ilmu sesuai minat dengan tujuan bisa berbakti bagi bangsa.
“Mereka menjalankan sunah Nabi, mencari ilmu ke negeri China. Tuntutlah ilmu ke mana saja. Namun ingat, dengan basis karakter Indonesia, dan kembali untuk kemajuan bangsa Indonesia,” tegas Surya.
Ketua Umum Liga Mahasiswa NasDem Willy Aditya memaparkan, Liga Mahasiswa NasDem setiap tahun membuka kuota buat 20 mahasiswa untuk mengambil gelar master di luar negeri. “Kemarin yang lolos seleksi hanya tujuh orang,” paparnya.
Fanny Yulia Chaniago, 23, salah seorang kader Liga Mahasiswa NasDem mengungkapkan kesempatan ini tidak akan menjadi yang terakhir. Dirinya berpendapat bahwa untuk mengenyam pendidikan tinggi berkualitas bisa dicapai karena ada kesempatan, bukan karena uang.